Minggu, 29 Desember 2013

Kenangan SMA ku Bersama STARBLAST

STARBLAST (persatuan Keluarga Duabelas IPS satu), nama yang kami buat sebagai bukti kekompakan yang terjalin selama 2 tahun di kelas IPS 1, SMAN 1 Kualuh Selatan...
yah, banyak kenangan yang kami alami, dari berbagai masalah pelajaran dan juga kekompakan yang kadang membuat kelas lain merasa iri.
banyak hal yang telah kami lakukan, mulai dari jalan - jalan bersama sampai membuat inisiatif menjual kripik di sekolah...
itu semua hasil dari karya XII IPS 1. dan juga kebaikan dari teman - temanku rigi dan rantika yang menurut saya banyak berjasa dan memberi banyak semangat untuk memajukan nama baik kelas kami...
Seperti yang dalam benak setiap orang, anak IPS selalu dianggap remeh...
tapi, kami akan tetap berusaha memperbaiki nama IPS itu..
yah, IPS BISA... IPS pasti BISA...!!!!
oke, inilah beberapa foto - foto kenangan kami di masa SMA dulu..
"Foto XII IPS 1 SMAN 1 Kualuh Selatan kab. Labuhan Batu Utara T.A 2011/2012"































Selasa, 17 Desember 2013

Indahnya setelah Kesabaran

Meski setiap "hari" diwarnai dengan cobaan,
Aku tlah buktikan...
Bahwa kesabaran membawaku pada akhir yang menyenangkan...
Yakinlah...
Wanita yang teguh pendiriannya,
cerdas dan berwawasan,
Meski dikecewakan oleh kesabaran,
tidak akan dikhianati oleh kebahagiaan...
jadi, walaupun sabar mu terkesan sia - sia...
Kebahagiaan takkan membiarkanmu menikmati luka...
Berpegang teguhlah kepada Allah SWT...

"Nasehat seorang Kekasih"

Terimalah permaafanku...
Kan kucintai kau selamanya...
Jangan sekali - kali membantah kemarahanku...
Jangan coba ntuk mengeluh padaku..
Krn itu akan mmbuatmu akan dikuasai hawa nafsu,
yg akan membuatmu meragu kepadaku...
dan hatiku tak lagi berkenan denganmu...
sebab, seperti yg engkau tau..
Hati ini bisa berubah setiap waktu...
Betapapun aku tak ingin melihat cinta dan aniaya menyatu...
sebab, cinta takkan bertahan dan pasti pergi...

Merasa diadilkan setelah Masalah Mendera

"Terkadang...
Allah menyembunyikan matahari...
Ia datangkan petir dan kilat...
Kita bertanya - tanya,
Kemana perginya matahari???
Rupa - rupanya...
Allah menghadiahkan kita pelangi..."


Maknanya,
kita terkadang selalu menuntut kebahagiaan dan keadilan atas masalah yang kita hadapi dan selalu beranggapan bahwa itu sesuatu yang tak adil...
tetapi, Allah selalu tau yang terbaik untuk kita, Ia sengaja menyembunyikan kebahagiaan kita untuk sementara dan menggantinya dengan cobaan yang mendera...
tapi ketahuilah, saat kita sudah melewati cobaan itu..
Subhanallah, Allah memberi kebahagiaan yang lebih kepada kita, dan disitulah kita baru merasakan keadilan...
jadi kesimpulannya, kebanyakan orang merasakan keadilan setelah dia diberikan sesuatu yang istimewa setelah diberlakukan tidak adil sebelumnya...
maka, berbaik sangkalah kepada Allah...
karena Allah tau yang terbaik untukmu....
"Innallaha Ma'ana"
(sesungguhnya Allah senantiasa bersama kita)

by MSR

Menggapai Mu



Tak pernah terlintas dibenakku saat kita pertama bertemu...
sesuatu yang indah tumbuh dalam resah, aneh dan memukau...
tulusnya jiwamu seakan menumbuhkan benih benih pesona yang menimbulkan cinta...
tegar sikapmu meluluhkan raguku akan cinta...
dulu kupalingkan diri ini dari cinta...
hingga kehadiranmu mampu merubah segalanya...
nama mu selalu ada dihatiku...
selalu membuatku tersenyum dalam renungku...
dengan mengingatmu, ku sadari bahwa keajaiban itu ada...
semoga kamu dijauhkan dari pandangan buruk orang lain...
biarkan keindahanmu selalu terpancar dan bersinar...
sehingga sekitarmu menjadi damai karna sinarnya...
ku pasti bisa menggapaimu...
menggapai hari - hari indah bersamamu...
dalam cinta suci yang sejati...

Rabu, 11 Desember 2013

Pintu Maaf

created by Gunawan
editor by Mila


Ya Allah, yang maha pengasih dan maha tau...
Ku sadari, telah banyak dosa yang kuperbuat...
Dusta kepada diri sendiri, dan dusta pada dirinya...
Begitu juga dustanya kepadaku...
Dialah duka terdalamku...
Dialah orang yang kucintai...
Namun, hanya Allah lah yang maha mampu membuka hatinya...
Untuk cintaku dan maafku..
Ya Allah, jika malam Mu tiba...
Berilah iya setitik cahaya..
Agar ia tidak kesepian jika malam Mu datang...
Saat aku jauh darinya...
Ketika ku merasakan cintaku,
Seakan hujan pun datang membasahi wajahku...
yang mengalir membasuh luka...
Aku tersiksa tanpa cinta dia dihatiku...

Senin, 09 Desember 2013

-" Cinta Istimewa"-

Ada seseorang dimasa yang lalu...
yang pernah membuatku bahagia dan kami senantiasa bersama...
Hingga saat ini pun semua itu masih kuabadikan didalam hatiku...
Semua yang kami rasa diabdikan dalam satu cinta...
yang seperti apa indahnya, hanya kami lah yang tau...
Walau saat ini sedang berpisah serta diiringi dengan suasana yang berbeda...
percayalah, rasa cinta dan sayangku padamu tak akan surut...
Suatu saat kita pasti akan bersama lagi..
menikmati cinta yang istimewa...
Cinta yang membuat kita bahagia...
Cinta yang membuat kita selalu bersama...
Walaupun ku tak tau kapankah datangnya masa itu...
Kau dan aku akan bertemu kembali,
untuk merasakan keindahan cinta yang dulu...
Cinta yang istimewa...
Cinta yang bertahan...
Cinta istimewaku hanya untukmu...

¤*Cahayaku *¤



Created by Nur Asyiah
Editor by   Mila siti R


Wahai cahaya...
Tetaplah bersinar walau kabut menerpamu...
Anggaplah itu sebagai teguran yang senantiasa memberimu kekuatan,
meskipun sebenarnya ia penghalang...
Wahai cahaya, tetaplah hadirkan terangmu walau ditutup dengan kegelapan,...
Anggaplah itu sebagai teman yang senantiasa memberimu perlindungan,
meskipun sebenarnya ia musuhmu... 
Wahai cahaya, tetaplah ada di setiap sudut ruangan meskipun sesuatu kan menghilangkanmu..
Anggaplah itu sebagai renungan yang senantiasa memberimu peringatan,
meskipun sebenarnya akan menyakitkan.. 
Tapi yakinlah, cahaya sinarmu yang terang benderang akan selalu ada
dan dinanti oleh seseorang yang senantiasa menantikan kehadiranmu juga.. 
Karena cahaya tidak akan berhenti bersinar apabila sang waktu masih mengizinkannya
dan cahaya akan tetap terang seiring datangnya siang yang tak kunjung usang...
Serta adanya cahaya karena sang pencipta masih mengizinkannya bersama orang-orang yang membutuhkannya..
Karena setitik cahaya, sudah mampu memberi penerangan dan ketenangan akan kegelapan...
Cahayaku untuk hidupku...
Cahayaku untuk sesamaku...

Damaiku Saat Melihatmu

kau adalah pesona yang indah...
setiap waktu ku memperhatikanmu...
saat ku memandangmu, aku pun tersenyum...
seperti ada cahaya indah nan menyejukkan di wajahmu...
damaiku saat melihatmu...
dan takkan ada satupun yang mengalihkan pandanganku...
andaikan kau tau maksud dari senyumanku saat memandangmu...
kuharap kau merasa apa yang kurasa...
ingin ku memiliki mu, tapi bukan untuk sesaat..
kuingin sesuatu status yang halal...
andaikan kau jodohku..
kan kujadikan kebersamaan kita sebagai tempat untuk lebih baik dari yang kemarin..
mungkin kita belum saatnya bersama..
hanya waktu yang bisa menjawabnya...
hanya waktu yang bisa menjawab teka - teki cinta ini...
kan ku tunggu keindahan pelangi itu sampai kau ada di sisiku...
keindahan yang membuatku menjadi damai...
damaiku saat melihatmu...
damaiku saat bersamamu...

Sabtu, 07 Desember 2013

ketidakjelasan komitmen cinta


sepanjang malam ku tak tidur karena memikirkanmu...
memikirkan pesan singkatmu barusan...
ku bertanya padamu ,
apakah kau mencintaiku..?
kaupun diam membisu dan terlalu bingung untuk menjawabnya…
jika tidak, kapankan cinta itu akan hadir...
ku sadari,
cinta dimasa lalumu sangatlah panjang...
dan akupun tak mampu mengambil cinta dari masa lalumu...
ku khawatir atas rasa cintaku untukmu...
ku khawatir atas kecewa rasaku...
ku takut akan kehilanganmu...
semoga cintamu kan segera hadir untukku..
semoga keajaiban itu datang...
jika tidak, semoga allah menghapuskan rasa cintaku untukmu...
agar tiada hati yang terluka...


seuntai syair diatas menceritakan tentang seseorang yang sedang khawatir atas rasa cintanya yg tak terbalas oleh kekasihnya.
dia merasa ragu atas perasaan kekasihnya sendiri yang tidak mengerti rasa apakah yang kekasihnya rasakan untuknya...
kekasihnya merasa bingung, apakah cinta, sayang, atau hanya sekedar kagum yang menjadi pedomannya untuk membuat komitmen hubungan asmara mereka...
dia tahu kekasihnya mempunyai kisah cinta yang sangat lama dimasa lalu, dan takkan mungkin mudah untuk dilupakan...
dia hanya bisa berharap bisa mengambil cinta kekasihnya dari kisah masa lalunya...
meski itu terlihat sulit, sampai iapun khawatir takkan mampu menggapainya...
ia hanya bisa berharap keajaiban cinta menhampirinya...
tapi ia juga pasrah atas ketetapan tuhan tentang takdir cinta..
jika cinta itu tak mampu lagi untuk digapai, setidaknya rasa cinta yang dimilikinya hilang...
agar kisah cintanya yang tak terbalas itu berakhir dengan keikhlasan dan tiada hati yang terluka...

Jumat, 06 Desember 2013

Cinta Dibalik Diamku



Rindunya hati ini pada dirimu, wahai kekasihku...
Ku tak tau, betapa anehnya perasaan ini..
Sehari tak bertemu denganmu, seakan begitu lama...
Aku rindu akan sikapmu yang mampu membuatku tersenyum...
Kutau, kita jauh berbeda..
dan ku akui, sikapku yang selalu diam membuatmu bosan...
Jujur, aku pun tak tau mengapa ku terdiam saat dekat denganmu...
Mungkin itu karena ku terlalu mencinta mu,
Dan cinta itu seakan menahan semua yang ingin ku ucap..
Kau tau sayang...
Selama ini aku mampu menelusuri alam,
Karena keberanianku lebih besar dari fisikku...
Tapi setelah bertemu denganmu, ku menjadi diam..
Mungkin karena cintaku lebih besar dari keberanian dan semangatku saat menelusuri alam...
Ntah harus bagaimana ku buktikan cintaku...
Ku cintaimu dibalik diam saat besamamu...
Andai bisa ku ungkapkan secara langsung...
I love u so much...

Ku rindu diriku yg dulu


Fajar akan segera datang setelah gelapnya malam…
Begitu cepatnya waktu silih berganti, hari demi hari berlalu…
Tapi… ntah mengapa membuatku seakan terbuai oleh waktu yg membuatku menyendiri…
Terkadang ku bertanya – Tanya didalam renungan, mengapa ku berubah…
Sekarang baru ku menyadari bahwa sikapku sangat berubah..
Bagaikan telur yang direbus kedalam air panas…
Zat yang dulunya lunak, menjadi ledih keras …
Kemanakah diriku yg dulu... yang penuh cinta dan kebersamaan..
Ya allah, ku ingin diriku yg dulu..
kuingin adanya keceriaan itu hadir, agar bisa berbahagia dengan orang – orang yg kusayangi..
semoga kan hadir keceriaan di dalam diriku…
yang membuat diriku lebih indah...
amin…

Pangeran hatiku


Saat ku tenggelam dalam anganku…
ku teringat akan dirimu…
Teringat saat ku bersamamu…
Yang selalu memperhatikanmu dalam diam saat bersamamu…
Wahai sayangku, ingin sekali ku katakan padamu …
Kau sangat luar biasa, yang membuat jiwaku terkesima karena terpesona akan kesederhanaanmu …
Bagaikan sang pangeran yg mampu menebarkan senyuman dihati dan wajahku..
Karismamu sangat sulit ditemukan.. dan terlihat alami didalam jiwamu…
Tapi semua itu tak perlu ku ungkapkan…
sebab ku mencintaimu karena hatiku memilih hatimu,
Yang diijinkan oleh allah ntuk mencintamu…
Hanya kaulah…

Hanya kaulah pangeran hatiku…

Minggu, 06 Oktober 2013

Madu terpahit


Bagaikan lebah yang mendapatkan madu dari bunga mawar yg harum semerbak…
Pada saat bertemu denganmu pertama kalinya..
ku tak tau perasaan apa itu
Seperti perasaan yang sudah lama tak ku rasakan…
Pada saat itu, kuhanya bisa melihatmu dengan jarak yang tak dekat…
Saling berbicara dengan apa adanya…
Tapi tak terpikirkan olehku, kau ungkapkan perasaan yang special padaku…
dan aku pun baru tersadar bahwa rasa yang selama ini kurasakan  seperti yg kau ungkapkan…
Tetapi semua seakan menjadi madu pahit bagiku…
Ternyata ada yang lain yang mengagumimu, dialah sahabatku…
Yang membuatku dilema, diantara cinta dan persahabatan…
Tetapi ntah mengapa aku yang disalahkan oleh sahabatku yg lain…
Tekanan itu seakan duka nestapa yg menyedihkan…
Padahal Aku hanya ingin bahagia dengan cintaku yang cukup lama tak ku rasakan…
Tapi apa daya.. cinta itu harus ku lepaskan demi sahabatku…
Walaupun sakit yg kurasa saat dia menyebut namamu dalam cerita indahnya denganmu…
Ku harap kau bahagia bersamanya, walaupun kau tlah berjanji tak kan memilih siapapun…
Aku akan pergi dari kisah cintamu, dan takkan kembali lg…

Selamat tinggal, sari madu terpahitku…

Sabtu, 22 Juni 2013

Perkembangan Emosi


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah 
Setiap individu yang lahir akan selalu mengalami perkembangan baik itu jasmani maupun rohani, kognitif, afektif dan psikomotor, tidak henti-hentinya mengalami perkembangan dari masa ke masa. Termasuk juga emosi yang mengalami perkembangan karena emosi ini masih tergolong ke dalam ranah afektif (pemahaman). Sehingga setiap individu harus memantau dan mengarahkan masa-masa perkembangan ini ke arah yang lebih baik, sebab dalam masa ini termasuk masa yang sulit dikendalikan karena keadaan jiwa individu tersebut belum matang. Maka dari hal di atas kami tertarik untuk menyusun makalah ini, yang membahas seputar perkembangan emosi dan proses pembelajaran.
Manusia diciptakan dengan berbagai potensi bakat, minat, kreativitas yang unik seta dinamis. Tentu dengan kesemua itu harus ada usaha atau kewajiban untuk mengembangkan baik itu dari kecerdasan majemuk, kecerdasan spiritual, maupun kecerdasan emosional. Dalam perkembangan itu tentunya banyak mengalami hambatan atau rintangan yang dihadapi yang dapat menghambat  serta mempengaruhi proses tersebut. Maka disinilah peran guru pembimbing agar dapat membantu mengentaskan atas pencegahan terhadap masalah yang timbul maupun yang belum timbul dengan fungsi pencegahan. Kerena seandainya masalah timbul akan berimplikasi terhadap perkembangan diri.
Oleh karena itu, kami ingin membahas lebih jauh mengenai hak ini guna mendapatkan pemahaman yang benar terhadap apa-apa yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik dalam kaitannya dengan emosional. Dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi, dengan makalah yang singkat mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa kritik dan saran kami harapkan agar tersempurnanya makalah yang sederhana ini.


B.    Rumusan Masalah
a.       Pengertian Emosi
b.      Hubungan antara Emosi dengan Tingkah Laku
c.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Emosi.

C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah yang sederhana ini adalah sebagai berikut:
a.         Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan Emosi
b.        Ingin mengetahui apa hubungan antara Emosi dengan tingkah laku
c.         Ingin mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi.





BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Emosi

Perbuatan atau tingkah laku kita sehari-hari pada umumnya disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang terlalui menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari disebut warna afektif. Warna afektif kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah, atau kadang-kadang tidak jelas (samara-samar). Dalam hal warna afektif tersebut kuat, maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam, lebih luas, dan lebih terarah. Perasaan-perasaan ini disebut emosi (Sarlito, 1982: 59). Disamping perasaan senang atau tidak senang, beberapa contoh macam emosi yang lain adalah gembira, cinta, marah, takut, cemas, dan benci.
Secara harfiah, emosi menurut Oxford English Dictionary sebagai suatu agitasi atau gangguan dalam pikiran, perasaan, nafsu; atau suatu keadaan ketergugahan mental (Goleman, 1995). Bottenberg (1972, dalam Debus, 1977) mengemukakan bahwa emosi merupakan pengalaman atau perilaku yang tidak memiliki pengertian umum yang sama, setiap orang memiliki pandnagan tersendiri mengenai pengertian emosi dan fungsi emosi dalam perilaku manusia.
Emosi dan perasaan adalah dua hal yang berbeda, tetapi perbedaan antara keduanya tidak dapat dinyatakan dengan tegas, emosi dan perasaan merupakan suatu gejala emosional yang secara kualitatif berkelanjutan, akan tetapi tidak jelas batasnya. Pada suatu saat suatu warna afektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi. Contohnya marah yang ditunjukan dalam bentuk diam. Jadi sukar sekali kita mendefinisikan emosi, menurut Crow dan Crow (1958) pengertian emosi itu sebagai berikut : “ an emotion, is an affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental and physioligicial strirredup states in the individual, and that shows it self in his overt behavior.”
      Jadi, emosi adalah pengalaman efektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang nampak.
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik. Pada saat terjadi emosi seringkali terjadi perubahan-perubahan pada fisik, antara lain berupa :
            a.       Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
            b.      Peredaran darah : bertambah cepat bila marah
            c.       Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut
            d.      Pernafasan: bernafas panjang bila kecewa
            e.       Pupil mata: membesar bila marah
            f.       Liur: mengering kalau takut atau tegang
            g.      Bulu roma: berdiri kalau takut
            h.      Pencernaan: mencret-mencret kalau tegang
            i.        Otot: ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar
j.        Komposisi darah: komposisi darah akan ikut berubah karena emosional yang   menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih aktif.

B.   Hubungan antara Emosi dengan Tingkah Laku

Melalui teori “kecerdasan emosional” yang dikembangkannya, Daniel Goleman mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran emosional sebagai bukti bahwa emosi memainkan peranan penting dalam pola berpikir maupun tingkah laku individu. Adapun ciri utama pikiran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Repons yang Cepat Tetapi Ceroboh

Pikiran yang emosional itu ternyata jauh lebih cepat dari pada pikiran yang rasional karena pikiran emosional sesungguhnya langsung melompat bertindak tanpa mempertimbangkan apapun yang akan dilakukannya. Karena kecepatannya itu sehingga sikap hati-hati dan proses analistis dalam berpikir dikesampingkan begitu saja sehingga tidak jarang menjadi ceroboh. Padahal, kehati-hatian dan analistis itu sesungguhnya merupakan ciri khas dari proses kerja akal dalam berpikir. Namun, demikian, di sisi lain pikiran emosional ini juga memiliki suatu kelebihan, yakni membawa rasa kepastian yang sangat kuat dan di luar jangkauan normal sebagaimana yang dilakukan oleh pikiran rasional. Misalnya, seorang wanita yang karena sangat takut dan terkejutnya melihat binatang yang selama ini sangat ditakutinya, maka dia mampu melompati parit yang menurut ukuran pikiran rasional tidak akan mungkin dapat dilakukannya.

2. Mendahulukan Perasaan Baru Kemudian Pikiran

Pada dasarnya, pikiran rasional sesungguhnya membutuhkan waktu sedikit lama dibandingkan dengan pikiran emosional sehingga dorongan yang lebih dahulu muncul adalah dorongan hati atau emosi, baru kemudian dorongan pikiran. Dalam urutan respon yang cepat, perasaan mendahului atau minimal berjalan serempak dengan pikiran. Reaksi emosional gerak cepat ini lebih tampak dalam situasi-situasi yang mendesak dan membutuhkan tindakan penyelamatan diri. Keputusan model ini menyiapkan individu dalam sekejap untuk siap siaga menghadapi keadaan darurat. Di sinilah keuntungan keputusan-keputusan cepat yang didahului oleh perasaan atau emosi. Namun demikian, di sisi lain, ada juga reaksi emosional jenis lambat yang lebih dahulu melakukan penggodongan dalam pikiran sebelum mengalirkannya ke dalam perasaan. Keputusan model kedua ini sifatnya lebih disengaja dan biasanya individu lebih sadar terhadap gagasan-gagasan yang akan dikemukakannya. Dalam reaksi emosional jenis ini, ada suatu pemahaman yang lebih luas dan pikiran memainkan peranan kunci dalam menentukan emosi-emosi apa yang akan dicetuskannya.

3. Memperlakukan Realitas Sebagai Realitas Simbolik
Logika pikiran emosional, yang disebut juga sebagai logika hati, itu bersifat asosiatif. Dalam arti memandang unsur-unsur yang melambangkan suatu realitas itu sama dengan realitas itu sendiri. Oleh sebab itu, seringkali berbagai perumpamaan, pantu, kiasan dan teater secara langsung ditujukan kepada pikiran emosional. Para ulama pensyiar agama dan para guru spiritual termasyhur pada umumnya dalam menyampaikan ajaran-ajarannya senantiasa berusaha menyentuh hati para pengikutnya dengan cara berbicara dalam bahasa emosi, dengan mengajar melalui perumpamaan, fabel, filsafat, ibarat dan kisah-kisah yang sangat menyentuh perasaan. Oleh karena itulah, ajaran-ajaran orang-orang bijak itu dengan cepat dan mudah dimengerti pikiran rasional, sesungguhnya simbol-simbol dan berbagai ritual keagamaan itu tidak sedemikian bermakna jika dibandingkan dengan sudut pandang pikiran emosional.

4. Masa Lampau Diposisikan Sebagai Masa Sekarang
Dari sudut pandang ini, apabila sejumlah ciri suatu peristiwa tampak serupa dengan kenangan masa lampau yang mengandung muatan emosi, maka pikiran emosional akan menanggapinya dengan memicu perasaan-perasaan yang berkaitan dengan peristiwa yang diingat itu. Pikiran bereaksi terhadap keadaan sekarang seolah-olah keadaan itu adalah masa lampau. Kesulitannya adalah, terutama apabila penilaian terhadap masa lampau itu cepat dan otomatis, barangkali kita tidak menyadari bahwa yang dahulu memang begitu, ternyata sekarang sudah tidak lagi seperti itu.


C.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukan bahwa perkembangan emosi mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar (Hurlock, 1960 :266). Reaksi emosional yang tidak muncul pada awal kehidupan tidak berarti tidak ada, reaksi tersebut mungkin akan muncul di kemudian hari, dengan berfungsinya system endoktrin. Kemetangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi.
Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan untuk memahami makna yang sebelumnya tidak dimengerti, memperhatikan satu rangsangan dalam jangka waktu yang lebih lama, dan menimbulkan emosi terarah pada satu objek. Demikian pula kemampuan mengingat mempengaruhi reaksi emosional. Dengan demikian, anak-anak menjadi reaktif terhadap rangsangan yang tadinya tidak mempengaruhi mereka pada usia yang lebih muda.
Perkembangan kelenjar endoktrin penting untuk mematangkan prilaku emosional. Bayi secara relatif kekurangan produksi endoktrin yang diperlukan untuk menopang reaksi fisiologis terhadap stress. Kelenjar adrenalin yang memainkan peran utama pada emosi mengecil secara tajam segera setelah bayi lahir. Tidak lama kemudian kelenjar itu mulai membesar lagi, dan membesar dengan pesat sampai anak berusia 5 tahun, pembesaran melambat pada usia 5 sampai 11 tahun, dan membesar lebih pesat lagi sampai anak berusia 16 tahun. Pada usia 16 tahun kelenjar tersebut mencapai kembali ukuran semula seperti saat anak baru lahir. Hanya sedikit adrenalin yang diproduksi dan dikeluarkan sampai saat kelenjar itu membesar.
Kegiatan belajar turut menunjang perkembangan emosi. Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi, antara lain :
a.       Belajar dengan coba-coba
            Anak belajar dengan coba-coba untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk perilaku yang memberikan pemuasan terbesar kepadanya, dan menolak prilaku yang memberikan pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan kepuasan. Cara belajar ini lebih umum digunakan pada masa kanak-kanak awal dibandingkan dengan sesudahnya, tetapi sepanjang perkembangannya tidak pernah ditinggalkan sama sekali.
b.      Belajar dengan cara meniru
            Dengan cara mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang lain, anak-anak bereaksi dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orang yang diamati. Contoh, anak yang peribut mungkin menjadi marah tehadap teguran guru. Jika ia seorang anak yang popular di kalangan teman sebayanya mereka juga akan ikut marah pada guru tersebut.
c.       Belajar dengan cara mempersamakan diri
Anak menirukan reaksi emosional orang lain yang tergugah oleh rangsangan yang sama dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru. Disini anak hanya yang menirukan orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat dengannya.
d.      Belajar melalui pengkondisian
            Dengan metode ini objek situasi yang pada mulanya gagal memancing reaksi emosional, kemudian dapat berhasil dengan cara asosiasi. Pengkondisian terjadi dengan mudah dan cepat pada tahun-tahun awal kehidupan karena anak kecil kurang mampu manalar, kurang pengalaman untuk menilai situasi secara kritis, dan kurang mengenal betapa tidak rasionalnya reaksi mereka. Setelah melewati masa kanak-kanak, penggunaan metode pengkondisian semakin terbatas pada perkembangan rasa suka dan tidak suka.
e.       Pelatihan atau belajar di bawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi.
            Kepada anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika sesuatu emosi terangsang. Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah agar tidak bereaksi secara emosional terhadap rangsangan yang membangkitkan emosi yang tidak menyenangkan.

            Anak memperhalus ekspresi-ekspresi kemarahannya atau emosi lain ketika ia beranjak dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Peralihan pernyataan emosi yang bersifat umum ke emosinya sendiri yang bersifat individual ini dan memperhalus perasaan merupakan bukti/petunjuk adanya pengaruh yang bertahap dan latihan serta pengendalian terhadap perilaku emosional.
      Mendekati  berakhirnya usia remaja, seorang anak telah melewati banyak badai emosional, ia mengalami keadaan emosional yang lebih tenang yang mewarnai pasang surut kehidupannya. Ia juga telah belajar dalam seni menyembunyikan perasaan-perasaannya. Hal ini berarti jika ingin memahami remaja, kita tidak hanya mengamati emosi-emosi yang secara terbuka yang ia tampakkan tetapi perlu berusaha mengerti emosi yang disembunyikan.
      Jadi, emosi yang ditunjukan mungkin merupakan selubung/tutup bagi yang disembunyikan, seperti contohnya seorang yang merasa ketakutan tetapi menunjukan kemarahan, dan seorang yang sebenarnya hatinya terluka tetapi malah ia ketawa, sepertinya ia merasa senang.
      Remaja diberi tahu secara berulang-ulang sejak kanak-kanak untuk tidak menunjukan perasaan-perasaannya. Sebagai seorang anak ia tidak boleh menangis walaupun kondisinya sedemikian rupa yang sebenarnya ia ingin andaikata ada keberanian untuk menunjukan perasaan-perasaannya.
Sejak masa kanak-kanak, para remaja sudah mengetahui apa yang ditakutkan tetapi mereka juga diberitahu/diajar untuk tidak “penakut”, untuk menunjukkan ketakutan-ketakutan mereka. Akhirnya seringkali mereka takut tetapi tidak berani menunjukkan perasaan tersebut secara terang-terangan. Adalah hal yang bertentangan bahwa dalam masa remaja, seperti halnya dlam kehidupan orang dewasa, seringkali membutuhkan dorongan yang kuat untuk menunjukkan rasa takut daripada menyembunyikan.
Semua remaja, sejak masa kanak-kanak telah mengetahui rasa marah, karena tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pernah marah. Tetapi mereka juga tahu bahwa ada bahasa untuk menunjukan kemarahan secara terbuka, dan kepada remaja diajarkan bahwa tidak hanya sekedar menyembunyikan kemarahan meraka tetapi perlu takut terhadap rasa marah dan merasa bersalah apabila marah. Demikian juga, kebanyakan remaja telah mengalami bagaimana rasanyadicintai dan mencintai, tetapi banyak diantara mereka telah mengetahui bagaimana menyembunyikan perasaan-perasaan tersebut.
      Kondisi-kondisi kehidupan atau kulturlah yang menyebabkan ia merasa perlu menyembunyikan perasaan-presaannya. Ia (mereka) tidak hanya menyembunyikan perasaan-perasaannya terhadap orang lain, tetapi pada derejat tertentu bahkan ia dapat kehilangan atau tidak meresakannya lagi. Hal ini terjadi misalnya, bila ia meragukan apakah ia benar-benar merasa marah atau cinta atau takut, atau ia betul-betul tidak tahu apakah ia merasa marah, cinta, atau takut ? kenyataan bahwa para remaja kadang-kadang tidak mengetahui perasaan mereka atau tidak mampu menghayati perasaan mereka, misalnya tampak dalam ucapan sambil menunjukan kebingungan: “saya tidak tahu apa yang sebenarnya saya rasakan”, saya tidak tahu apakah saya mencintai dia”, saya seharusnya marah, tetapi saya tidak tahu bagaimana perasaan saya sebenarnya tentang hal itu.”
      Banyak kondisi-kondisi sehubungan dengan pertumbuhan anak sendiri dalam hubungannya dengan orang lain yang membawa perubahan-perubaha untuk menyatakan emosi-emosinya ketika ia meresa remaja.
      Orang tua dan guru-guru hendaknya menyadari bahwa perubahan ekspresi yang tampak ini tidak berarti bahwa emosi tidak lagi berperan dalam kehidupan ana muda. Ia tetap membutuhkan perangsang-perangsang yang memadai untuk pengembangan pengalaman-pengalaman emosional. Karena anak tumbuh dalam keadaan fisik dan pemahaman, responnya berbeda terhadap apa yang sebelumnya dianggap sebagai ancaman atau rintangan cita-citanya. Ia pada akhirnya perlu mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya dengan apa yang sedang terjadi padanya.
      Dengan bertambahnya umur, menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam ekspresi emosional. Bertambahnya pengetahuan dan pemanfaatan media massa atau keseluruhan latar belakang pengalaman, berpengaruh terhadap perubahan-perubahan emosional ini.




BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari uraian yang telah dibahas dalam makalah ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a.         Emosi adalah pengalaman efektif  yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang nampak. Emosi juga dapat dikatakan sebagai warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.
b.         Melalui teori “kecerdasan emosional” yang dikembangkannya, Daniel Goleman mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran emosional sebagai bukti bahwa emosi memainkan peranan penting dalam pola berpikir maupun tingkah laku individu.
c.         Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar. Disamping itu juga suatu reaksi muncul dengan diiringi berfungsinya endoktrin. Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi.


B.   Saran
            Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atau pihak yang menggunakan makalah ini. Berpegang pada prinsip tidak ada gading yang tidak retak dan tidak ada final dalam menuntut ilmu. Dengan kerendahan hati penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan senang hati kritik dan saran dan pandangan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini.





DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, R. L. dkk. 1987. Pengantar Psikologi I. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kartono Kartini (1980), Mental hygiene (kesehatan mental). Bandung : Alumni.

Sunarto dan Ny. B. Agung Hartono (2006), Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Rineka

http://salamsemangat.wordpress.com/2011/05/27/makalah-psikologi-pendidikan-2/


Rabu, 01 Mei 2013

Makalah Pegadaian tugas "Bank dan Lembaga Keuangan Lain"


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lain dengan judul Pegadaian. Makalah ini dapat kami selesaikan berkat bantuan beberapa pihak, yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu selaku dosen pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lain serta teman-teman yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, mengharap saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan pembuatan makalah dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Amin.


Medan,      April 2013

Penyusun         



BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar belakang
Salah satu lembaga keuangan yang dapat memberikan pinjaman pada masyarakat ialah Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, apabila masyarakat ingin mendapatkan pinjaman maka masyarakat harus memberikan jaminan barang kepada perum pegadaian. Melihat perkembangan ekonomi Islam maka perum pegadaianpun mengeluarkan produk berbasis syariah yang disebut dengan pegadaian syariah. Pada dasarnya, produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil.

B.           Rumusan Masalah
1.      Sejarah
2.      Pengertian Pegadaian
3.     Asal mula pagadaian
4.     Tugas, tujuan, dan fungsi pegadaian
5.     Peran pegadaian
6.     Keuntungan usaha gadai
7.     Barang jaminan
8.     Kegiatan usaha pegadaian
9.     Produk dan jasa pegadaian
10.  Organisasi dan tata kerja pegadaian
11.  Pegadaian syariah


BAB 11
PEMBAHASAN

1.            Sejarah
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang.
2.              Pengertian Pegadaian
Pegadaian adalah bentuk lembaga pembiayaan yang melakukan kegiatan usaha gadai yang diperuntukkan bagi masyarakat luas berpenghasilan rendah yang membutuhkan dana dalam waktu segera. Secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.
Sedangkan pengertian Gadai dalam fiqh disebut rahn, yang menurut bahasa adalah nama barang yang dijadikan sebagai jaminan kepercayaan. Sedangkan menurut syara’ artinya menyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil sebagai tebusan.

3.           Asal Mula Pegadaian
Usaha pegadaian di Indonesia dimulai pada zaman penjajahan Belanda (VOC) dimana pada saat itu tugas pegadaian adalah membantu masyarakat untuk meminjamkan uang dengan jaminan gadai. Dalam sejarah dunia usaha pegadaian pertama kali dilakukan di Italia. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya meluas ke wilayah-wilayah eropa lainnya seperti Inggris, Perancis dan Belanda. Oleh orang-orang Belanda lewat pihak VOC usaha pegadaian dibawa masuk ke Hindia Belanda.
Di zaman kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih usaha Dinas Pegadaian dan mengubah status pegadaian menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian berdasarkan Undang-undang No. 19 Prp. 1960. Perkembangan selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1969 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.7 tahun 1969 PN Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Jawatan (perjan). Kemudian pada tanggal 10 April 1990 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990 Perjan pegadaian berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. Sampai saat ini lembaga yang melakukan usaha berdasarkan atas hokum gadai hanyalah Perum Pegadaian.

4.                   Tugas, Tujuan dan Fungsi Pegadaian
Sebagai lembaga keuangan non bank milik pemerintahan yang berhak memberikan pinjaman kredit kepada masyarakat atas dasar hokum gadai yang bertujuan agar masyarakat tidak dirugikan oleh lembaga keuangan non formal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat, maka pada dasarnya lembaga pegadaian tersebut mempunyai tugas, tujuan, serta fungsi-fungsi pokok sebagai berikut.

a.       Tugas Pokok
Yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hokum gadai dan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan pegadaian atas dasar materi.

b.      Tujuan pokok
Sifat usaha dan pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolah. Oleh karena itu, pegadaian pada dasarnya mempunyai tujuan-tujuan pokok sebagai berikut:
1)      Turut melaksanakan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinaman atas dasar hokum gadai.
2)      Mencegah praktek pagadaian gelap da pinjaman tidak wajar.

c.       Fungsi Pokok
Fungsi pokok pegadaian adalah sebagai berikut:
1)      Mengelolah penyaluran uang pinjaman atas dasar hokum gadai dengan cara mudah, cepat, aman, da hemat.
2)      Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan bagi pegadaian maupun masyarakat.
3)      Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian,  pendidikan dan pelatihan.
4)      Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaia.
5)      Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian.

5.            Peran Pegadaian
Pegadaian sebagai lembaga perkreditan milik pemerintah tentunya mempunya kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan bank. Adapun kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:
a.       Persyaratan ringan dan mudah
b.      Prosedurnya sederhana
c.       Tidak dipungut biaya administrasi
d.      Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito ataupun giro
e.       Suatu saat uang diperlukan, saat itu juga uang dapat diperoleh
f.       Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan
g.      Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat diangsur sesuai dengan kemampun
h.      Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun. Jadi bunga dibebankan atas dasar sisa pinjaman
i.        Apabila telah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat dibayar, maka jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang, dengan membayar bunga lebih dahulu
j.        Memperoleh tenggang waktu pelunasan  2 minggu setelah jatuh tempo tanpa dibebani bunga (masa tunggu lelang)

Adapun kelemahan pegadaian yaitu:
a.       Sewa modal pegadaian relative lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan
b.      Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai nilai
c.       Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke pegadaian, sehingga barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan selama digadaikan, dan,
d.      Jumlah kredit gadai yang dapat diberikan masih terbatas.  



6.            Keuntungan Usaha Gadai
Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang  atau tukang ijon atau tukang rentenir yang bunganya relatif tinggi. Perusahaan pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang barharga. Meminjam uang ke perum bank bukan saja karena prosedurnya yang mudah dan cepat, tapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jika dibandingkan dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini silakukan sesuai dengan salah satu tujuan dari perum pagadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan moto “menyelesaikan masalah tanpa masalah”.
Keuntungan lain dari pegadaian adalah pihak pegadaian tidak mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus dibiat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relative ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi kekuarangan pinjaman yang telah diberikan.
Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya adalah:
a.       Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang yaitu pada hati itu juga. Hal ini disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit.
b.      Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk memenuhinya.
c.       Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya.

7.            Barang Jaminan
Bagi nasabah yang ingin memperoleh fasilitas pinjaman dari perum pegadaian, maka hal yang paling penting diketahui adalah masalah barang yang dapat dijadikan jaminan. Perum pegadaian dalam hal jaminan telah menetapkan ada beberapa jenis barang berharga yang dapat diterima untuk digadaikan. Barang-barang tersebut nantinya akan ditaksir nilainya, sehingga dapatlah diketahui berapa nilai taksiran dari barang yang digadaikan. Besarnya jaminan diperoleh dari 80 hingga 90 persen dari nilai taksiran. Semakin besar nilai taksiran barang, maka semakin besar pulapinjaman yang akan diperoleh.
Jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan oleh perum pegadaian sebagai berikut:
a.       Barang-barang atau benda-benda perhiasan antara lain:
·         Emas
·         Perak
·         Intan
·         Berlian
b.      Barang-barang berupa kendaraan seperti:
·         Mobil (termasuk bajaj dan bemo)
·         Sepeda motor
·         Sepeda biasa (termasuk becak)

c.       Barang-pulang elektronik antara lain:
·         Televise
·         Radio
·         Video
·         Komputer
·         Kulkas
·         Mesin tik

d.      Mesin-mesin seperti:
·         Mesin jahit
·         Mesin kapal motor

e.       Barang-barang keperluan rumah tangga seperti:
·         Barang tekstil, berupa pakaian, permadani atau kain batik.
·         Barang-barang pecah belah dengan catatan bahwa semua barang-barang yang dijaminkan haruslah dalam kondisi baik dalam arti masih dapat digunakan atau bernilai. Hal ini bagi pegadaian penting mengingat apabila nasabah tidak dapt mengembalikan pinjamannya, maka barang jaminan akan dilelang sebagai penggantinya.

Selanjutnya, Jenis-jenis barang yang tidak dapat di gadaikan, antara lain:
·         Binatang ternak
·         Hasil bumi
·         Barang dagangan dalam jumlah besar
·         Barang yang cepat rusak, susut dan busuk
·         Barang yang amat kotor
·         Kendaraan yang sangat besar
·         Barang-barang seni yang sulit di taksir
·         Barang yang mudah terbakar
·         Senjata api, aminisi, dan misiu
·         Barang yang disewa belikan
·         Barang milik pemerintah
·         Barang ilegal

8.            Kegiatan Usaha Pegadaian
Kegiatan pegadaian umumnya meliputi 2 hal, yaitu menghimpunan dana dan penggunaan dana, yaitu:
a.       Penghimpunan dana (Funding Product)
Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya: giro, deposito dan tabungan sebagaimana perbankan. Untuk memenuhi kebutuhan dananya untuk melakukan kegiatan usahanya, maka pegadaian memiliki sumber-sumber dana, sebagai berikut:
1)      Modal sendiri, terdiri dari:
a)      Modal awal, yaitu kekayaan Negara diluar APBN
b)      Penyertaan modal pemerintah
c)      Laba ditahan, laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan perum pagadaian berdiri.
2)      Pinjaman jangka pendek dari perbankan
3)      Bekerjasama dengan pihak ke-3 dalam memanfaatkan aset perusahaan dalam bidang bisnis properti, seperti dalam pembangunan gedung kantor dan pertokoan dengan sistem BOT,build, operate, dan transfer 
4)      Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi
5)      Mengadakan kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya, baik perbankan maupun non perbankan

b.      Pengguna Dana
Dana yang berhasil dihimpun digunakan untuk mendanai kegiatan perum pegadaian. Dana tersebut antara lain digunakan untuk hal-hal berikut:
1)      Uang kas dan dana likuid lain
2)      Pendanaan kegiatan operasional
3)      Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap dan investaris
4)      Penyaluran dana
5)      Investasi lain
6)      Pinjaman pegawai, kredit yang diberikan kepada pegawai yang berpenghasilan tetap.

9.            Produk dan Jasa Pegadaian
Sebagai lembaga keuangan non bank yang berfungsi majemuk, maka dalam menjalankan usahanya pegadaian memiliki beberapa produk dan jasa yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Dalam perkembangan dunia pegadaian dewasa ini, bentuk perolehan pendapatan pegadaian dapat berupa transaksi yang berasal dari biaya administrasi, jasa titipan, jasa taksiran, galeri 24, dan lain-lain. Sebagaimana berikut:
a.       Pemberian pinjaman atas hukum gadai
Merupakan kredit jangka pendek dengan memberikan pinjaman tunai dengan jaminan benda bergerak.
Contoh : menggadaikan emas / perhiasan.
b.      Penaksiran nilai barang
Bagi masyarakat yang akan mengetahui harga atau nilai harta benda miliknya dapat menggunakan jasa penaksiran barang ini dengan biaya yang relatif ringan.
c.       Penitipan barang
jika akan berpergian cukup lama ,masyarakat biasa memakai jasa ini untuk menjamin keamanan harta simpanannya.
d.      Jasa lainnya
Pegadaian dapat memberikan produk dan jasa lain, seperti kredit kepada pegawai dengan penghasilan tetap.

10.            Organisasi dan Tata Kerja Pegadaian
Perjan pegadaian  berada dibawah departemen teknis Departemen keuangan. Secara operasional pengawasan kerja dilakukan oleh Ditjen moneter meliputi proses penilaian dan pengesahan rencana kerja dan anggaran perusahaan; pemberian izin investasi, penarikan kredit dan pelepasan asset perusahaan; penilaian laporan keuangan dan kinerja manajemen serta kinerja perusahaan. Sedangkan pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Sekretariat jenderal Departemen keuangan meliputi penentuan struktur organisasi, perubahan dan tata kerja perusahaan, segala sesuatu tentang kepegawaian atau personalia misalnya pengangkatan pegawai, kenaikn pangkat, dan penetapan jabatan dan formasi kepegawaian.
Mengenai pokok-pokok pengaturan kegiatan kerja antara lain adalah sebagai berikut. Kepala pegadaian pusat berwenang menentukan besarnya plafon kredit, tingkat bunga (sewa) modal yang dibebankan kepada para nasabah penggadai, janhka waktu pinjaman, jenis barang bergerak yang dapat digadaikan atau tidak, standar  nilai taksiran dan cara penebusan serta tata cara lelang. Pejabat pamong praja (bupati atau wedana) ikut mengawasi kegiatan kepala cabang atau usaha pegadaian negeri.

11.  Pegadaian Syariah
Perkembangan produk-produk berbasis syariah kian marak di Indonesia, tidak terkecuali pegadaian. Pada dasarnya produk-produk berbasis syariah mempunyai karakteristik seperti, tidak memunggut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk  memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil. Pegadaian syariah atau kerap dikenal dengan istilah rahn, dalam pengoperasiannya menggunakan metode Fee Based Income (FBI).
            Sebagai penerima gadai ataudisebut mutahim, penggadai akan mendapatkan Surat Bukti Rahn (gadai) berikut dengan akad pinjam-meminjam yang disebut dengan Akad Gadai Syariah dan Akad Sewa Tempat (ijarah). Dalam akad gadai syariah disebutkan bila jangka waktu akad tidak diperpanjang maka penggadai menyetujui agunan (marhun) miliknya dijual oleh muhtarin guna melunasi pinjaman. Sedangkan akad sewa tempat (ijaroh) merupakan kesepakatan antara penggadai dengan  penerima gadai untuk menyewa tempat untuk penyimpanan dan penerima gadai akan mengenakan jasa simpan.

  
BAB III
PENUTUP


A.          Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pegadaian adalah suatu hak yang diperoleh oleh orang yang berpiutang atas suatu barang bergerak yang diserahkan oleh orang yang berhutang sebagai jaminan hutangnya dan barang tersebut dapat dijual (dilelang) oleh yang berpiutag bila yang berhutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Adapun kegiatan pelaksanaan gadai dalam perum pegadaian meliputi beberapa kegiatan, yaitu diantaranya seperti yang penulis paparkan diatas: Tugas, Tujuan dan Fungsi Pegadaian, peran gadai, kegiatan usaha gadai, barang jaminan, keuntungan usaha gadai, produk dan jasa gadai, organisasi dan tata kerja pegadaian, dan yang penulis tambahkan adalah pegadaian syari’ah.

B.           Kritik dan Saran
Kami  sebagai penulis sangat menyadari akan kekurangan dalam makalah yang telah kami sajikan ini. Kami berharap kita lebih banyak lagi membaca buku refrensi tentang pegadaian, supaya kita lebih paham lagi tentang pegadaian umum maupun syari’ah. Dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dalam menyempurkan tulisan kami ini.





DAFTAR PUSTAKA


Hartanto, dicki. Bank dan Lembaga Keuangan lain. Aswaja Pressindo:  Yogyakarta. 2012

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.2007

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keunangan Lain. 2006. Yogyakarta: Salemba Empat

Wijaya, Faried. PerkreditanBank Lembaga-lembaga Keuangan. BPFE: Yogyakarta. 1999

Id.wikipedia.org/wiki/pegadaian.

Id.scribd.com/doc/90080568makalah-pegadaian